Langsung ke konten utama

Lindungi Aset Negara, PTPN I Regional 5 Tindak Tegas Oknum Penguasa Lahan Ilegal

  

Bondowoso, Jawa Timur – Upaya mempertahankan aset negara yang dilakukan oleh PTPN I Regional 5 terhadap sekelompok warga yang berupaya menguasai aset BUMN tersebut memasuki tahapan baru. Seiring dengan proses hukum yang berjalan, para pelaku yang sebelumnya ditahan di Rutan Polres Bondowoso telah dipindahkan ke Rutan Kejaksaan Negeri (Kejari) setelah berkas perkara dinyatakan lengkap (P21).

Manajer Java Coffee Estate PTPN I Regional 5, Heri Suciyoko, menegaskan bahwa pihaknya menghormati dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada Aparat Penegak Hukum (APH). “Kami tidak akan melakukan intervensi terhadap proses hukum yang berjalan.

Sebagai pelapor, kami hanya menerima informasi perkembangan dari APH bahwa ketiga pelaku, Jumari alias H. Nawawi, Fajariyanto alias Wajar, dan Ahmad Yudi Purwanto, telah memasuki tahapan hukum selanjutnya di Kejari,” ujarnya.

Heri menjelaskan bahwa ketiga pelaku diduga kuat memprovokasi warga untuk menduduki dan menguasai lahan yang merupakan aset sah milik PTPN I Regional 5 (Java Coffee Estate), dengan klaim bahwa tanah tersebut merupakan warisan leluhur mereka.

Padahal, lahan tersebut telah terdaftar sebagai Hak Guna Usaha (HGU) milik PTPN I dan sedang dipersiapkan untuk perluasan serta replanting tanaman kopi.

Sebagai solusi, para petani mitra akan mendapatkan lahan pengganti di kawasan tanaman kayu yang telah disediakan.

Tanaman kopi dipilih karena sesuai dengan program perusahaan, di samping itu tanaman kopi berfungsi juga untuk menjaga kestabilan tanah dan mencegah erosi. Sebaliknya, jika lahan digunakan untuk menanam komoditas seperti kubis atau kol, maka risiko erosi akan meningkat.

Berdasarkan hasil mitigasi yang telah dilakukan oleh pihak terkait, langkah ini juga merupakan upaya antisipasi untuk mengurangi risiko bencana longsor dan banjir bandang yang kerap terjadi di daerah tersebut.

Heri menegaskan bahwa pengawasan dan pengamanan aset BUMN merupakan bagian dari tanggung jawab yang telah diberikan oleh negara kepada PTPN I.

Java Coffee Estate merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mendukung program Pemerintah Kabupaten Bondowoso, yakni Bondowoso Republik Kopi (BRK).

Dengan adanya pengembangan komoditas kopi di kawasan Ijen, proyek ini bertujuan untuk menjadikan daerah tersebut sebagai pusat produksi kopi specialty dunia sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 4.000 tenaga kerja per hari, yang pada akhirnya akan membantu mengurangi angka pengangguran.

Hal ini sejalan dengan program pemerintah dalam rangka mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan tetap mendukung program pemerintah dalam pengembangan industri kopi Nasional,” tegas Heri.

Secara terpisah, Kepala Bagian Sekretariat dan Hukum, Reggy Irawan Setiyobudi menambahkan bahwa, seluruh kasus penguasaan ilegal atas aset negara oleh oknum di lahan HGU milik PTPN I Regional 5 tengah ditindak secara tegas melalui jalur hukum.

"Progress saat ini, perkara sudah masuk pemeriksaan pengadilan", tutur Reggy.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT RPN Meresmikan Kios Kopyor Bogor yang Terletak di Kebun Percobaan Ciomas

  Bogor, 11 Juli 2024, Telah diresmikan Kios Kopyor Bogor yang berlokasi di Kebun Percobaan Ciomas Jln. Jabaru 2 No. 28, Pasirkuda Kota Bogor Barat yang dikelola oleh PPKS Unit Bogor-PT Riset Perkebunan Nusantara. Acara peresmian ini dihadiri oleh Komisaris Utama PT RPN, Sjukrianto Yulia; Direktur PT RPN, Iman Yani Harahap; SEVP Operation I PT RPN, Tjahjono Herawan; SEVP Operation II PT RPN, Misnawi; Wakil Kepala PPKS, Riza Arief Putranto; Kepala PPKS Unit Bogor, Agus Susanto; Inventor Kelapa Kopyor; Peneliti Senior dan IKBI PT RPN.   Hadir juga sebagai undangan Kepala BPSBP serta Kepala Bidang Pariwisata Kota Bogor.   Acara diawali dengan penampilan angklung dari Anfaya & Sixerhood Group yang membawakan lagu Nasional dan Lagu Daerah, momen tersebut sangat diapresiasi oleh Komisaris Utama PT RPN dalam sambutannya yaitu “Saya sedang membayangkan menikmati segarnya buah kelapa kopyor sembari diiringi merdunya suara angklung seperti tadi” ujar Sjukrianto.   ...

Direktur Operasional PTPN I Kunjungi Unit Kebun Regional 3

  Direktur Operasional PTPN I Bpk. Fauzi Omar didampingi Region Head Regional 3 Bpk. Tri Septiono dan Kepala Divisi Tanaman PTPN I beserta tim meninjau Unit Kebun Regional 3, diantaranya Kebun Merbuh, Kebun Balong, Kebun Getas dan Kebun Kawung (19 s.d 21 Juni 2024). Region Head Regional 3, Bpk. Tri Septiono dalam kesempatannya menyampaikan portofolio Regional 3 salah satunya komoditi karet. “Karet masih mendominasi di kisaran 75 persen dan kita akan menuju di 25.000 hektar total areal karet TM dan TBM, sehingga butuh TTI 1.200 – 1500 Ha per tahunnya.” tuturnya. “Kita dominasi karet, alasannya adalah yang pertama areal topografi kita yang relatif bergelombang, sedangkan untuk areal yang datar sudah ditanami tebu seperti halnya Ngobo dan Getas ini tidak mungkin ditanami tebu, karena disamping topografinya juga karena sangat dekat dengan pemukiman” tambah Bpk. Tri Septiono. Dalam kunjungannya ke Regional 3 Bpk. Fauzi Omar merekomendasikan beberapa langkah strategis untuk meningk...

Rumah Sakit Sri Pamela Group siap Tranformasi Layanan Rawat Inap Sistem KRIS BPJS Kesehatan

  Tebing Tinggi, 29 Juli 2024 — Dalam upaya terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat, Rumah Sakit Sri Pamela Tebing Tinggi dengan bangga mengumumkan penerapan sistem KRIS (Komunikasi, Rujukan, Informasi, dan SPM) BPJS Kesehatan untuk seluruh layanan rawat inap. Sistem ini diharapkan akan membawa perubahan signifikan dalam cara layanan kesehatan dikelola, memberikan pengalaman yang lebih efisien dan efektif bagi pasien dan keluarga mereka. Sistem KRIS BPJS Kesehatan adalah inovasi teknologi yang memungkinkan pengelolaan informasi dan administrasi kesehatan secara digital. Sistem ini mencakup beberapa fitur utama seperti pendaftaran pasien secara elektronik, rujukan antar fasilitas kesehatan yang lebih cepat, serta integrasi informasi medis pasien. Dengan adanya sistem ini, proses-proses administratif yang biasanya memakan waktu dapat diselesaikan dengan lebih efisien, mengurangi waktu tunggu pasien dan meningkatkan responsivitas layanan kesehatan. Selain itu...