Langsung ke konten utama

Komitmen Validitas Data, PTPN IV Regional III Catat Trossen Telling Sempurna

  Pekanbaru -  PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) Regional III berhasil meraih persentase trossen telling atau perhitungan bunga buah tertinggi di Sub Holding PTPN IV PalmCo.



 

Capaian itu merupakan komitmen Regional III dalam mengimplementasikan validitas data, integritas, dan ketaatan standar operasional prosedur (SOP) sesuai arahan Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa.

 

Melalui trossen telling, entitas yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning tersebut mampu menyusun strategi yang tepat untuk mengoptimalkan produktivitas pada on-farm.

 

Secara keseluruhan, PTPN IV Regional III mencatat akurasi estimasi produksi trossen telling mencapai 98 persen untuk tiga indikator utama, mulai dari produksi, tandan per pokok, hingga rerata berat tandan.

 

Region Head PTPN IV Regional III Ahmad Gusmar Harahap menyampaikan hal tersebut disela-sela penyerahan penghargaan kepada enam planters yang mencatatkan akurasi estimasi produksi terbaik. Mereka adalah Muhammad Rizieq, Zukri Al Walidani, Jul Bahori Panggabaean, Sialman, Mulia Sidauruk, dan Marpeh Bangun.

 

"Ini adalah bentuk apresiasi kita bagi teman-teman yang mampu menampilkan data secara valid, terukur, dan mampu dipertanggungjawabkan,” kata dia dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Kamis.

 

Sosok yang akrab disapa Gusmar itu menjelaskan perhitungan bunga buah menjadi elemen penting untuk menentukan strategi perusahaan dalam merealisasikan target produksi selama satu semester ke depan. Ia meyakini bahwa akurasi trossen telling sendiri mampu diperoleh saat asisten afdeling atau yang biasa disebut sebagai planters menjalankan tugas dan pengawasan secara komprehensif di lapangan.

 

"Kalau dilaksanakan berdasarkan metoda yang benar, pengawasan optimal, Insya Allah pasti didapat data yang sebenarnya. Saya berharap kedepannya, trossen telling tolong diawasi dengan baik dan teliti, sehingga hasilnya akurat. Karen angka dan data yang valid, sangat menentukan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan serta strategi perusahaan ke depan," jelasnya.

 

Senada, SEVP Operation PTPN IV Regional III Yudhi Cahyadi mengatakan bahwa Regional III mendapat target lompatan produktivitas yang tinggi dari pemegang saham mencapai 24,59 ton per hektare pada 2025 ini. Ia memastikan bahwa peluang untuk memenuhi target tersebut cukup besar. "Peluang itu terbuka lebar. Tinggal bagaimana kita memaksimalkan peluang tersebut," tutur pria berkacamata yang akrab disapa Yudhi tersebut.

 

Ia turut menekankan akan pentingnya validitas data untuk memaksimalkan peluang itu. "Perhatikan validitas data. Apa yang dihitung di lapangan, itu yang dilaporkan. Itulah yang menentukan integritas teman-teman di lapangan. Patuhi SOP. Tidak ada lagi memanah sambil berkuda. Kita harus pastikan areal kita, karena berkaitan dengan rencana strategis kita 2025," tegas dia.

 

Trossen telling sendiri menjadi bagian penting dalam mengoptimalkan produksi di PTPN IV Regional III yang sepanjang tahun 2024 lalu berhasil membukukan produksi 1,5 juta ton tandan buah segar (TBS) sawit. Melalui trossen telling, manajemen akan mengetahui target produksi yang tertuang dalam rapat kerja anggaran pendapatan (RKAP) perusahaan, memaksimalkan budidaya secara berkelanjutan, mitigasi losis serta pencurian buah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT RPN Meresmikan Kios Kopyor Bogor yang Terletak di Kebun Percobaan Ciomas

  Bogor, 11 Juli 2024, Telah diresmikan Kios Kopyor Bogor yang berlokasi di Kebun Percobaan Ciomas Jln. Jabaru 2 No. 28, Pasirkuda Kota Bogor Barat yang dikelola oleh PPKS Unit Bogor-PT Riset Perkebunan Nusantara. Acara peresmian ini dihadiri oleh Komisaris Utama PT RPN, Sjukrianto Yulia; Direktur PT RPN, Iman Yani Harahap; SEVP Operation I PT RPN, Tjahjono Herawan; SEVP Operation II PT RPN, Misnawi; Wakil Kepala PPKS, Riza Arief Putranto; Kepala PPKS Unit Bogor, Agus Susanto; Inventor Kelapa Kopyor; Peneliti Senior dan IKBI PT RPN.   Hadir juga sebagai undangan Kepala BPSBP serta Kepala Bidang Pariwisata Kota Bogor.   Acara diawali dengan penampilan angklung dari Anfaya & Sixerhood Group yang membawakan lagu Nasional dan Lagu Daerah, momen tersebut sangat diapresiasi oleh Komisaris Utama PT RPN dalam sambutannya yaitu “Saya sedang membayangkan menikmati segarnya buah kelapa kopyor sembari diiringi merdunya suara angklung seperti tadi” ujar Sjukrianto.   ...

Direktur Operasional PTPN I Kunjungi Unit Kebun Regional 3

  Direktur Operasional PTPN I Bpk. Fauzi Omar didampingi Region Head Regional 3 Bpk. Tri Septiono dan Kepala Divisi Tanaman PTPN I beserta tim meninjau Unit Kebun Regional 3, diantaranya Kebun Merbuh, Kebun Balong, Kebun Getas dan Kebun Kawung (19 s.d 21 Juni 2024). Region Head Regional 3, Bpk. Tri Septiono dalam kesempatannya menyampaikan portofolio Regional 3 salah satunya komoditi karet. “Karet masih mendominasi di kisaran 75 persen dan kita akan menuju di 25.000 hektar total areal karet TM dan TBM, sehingga butuh TTI 1.200 – 1500 Ha per tahunnya.” tuturnya. “Kita dominasi karet, alasannya adalah yang pertama areal topografi kita yang relatif bergelombang, sedangkan untuk areal yang datar sudah ditanami tebu seperti halnya Ngobo dan Getas ini tidak mungkin ditanami tebu, karena disamping topografinya juga karena sangat dekat dengan pemukiman” tambah Bpk. Tri Septiono. Dalam kunjungannya ke Regional 3 Bpk. Fauzi Omar merekomendasikan beberapa langkah strategis untuk meningk...

Rumah Sakit Sri Pamela Group siap Tranformasi Layanan Rawat Inap Sistem KRIS BPJS Kesehatan

  Tebing Tinggi, 29 Juli 2024 — Dalam upaya terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat, Rumah Sakit Sri Pamela Tebing Tinggi dengan bangga mengumumkan penerapan sistem KRIS (Komunikasi, Rujukan, Informasi, dan SPM) BPJS Kesehatan untuk seluruh layanan rawat inap. Sistem ini diharapkan akan membawa perubahan signifikan dalam cara layanan kesehatan dikelola, memberikan pengalaman yang lebih efisien dan efektif bagi pasien dan keluarga mereka. Sistem KRIS BPJS Kesehatan adalah inovasi teknologi yang memungkinkan pengelolaan informasi dan administrasi kesehatan secara digital. Sistem ini mencakup beberapa fitur utama seperti pendaftaran pasien secara elektronik, rujukan antar fasilitas kesehatan yang lebih cepat, serta integrasi informasi medis pasien. Dengan adanya sistem ini, proses-proses administratif yang biasanya memakan waktu dapat diselesaikan dengan lebih efisien, mengurangi waktu tunggu pasien dan meningkatkan responsivitas layanan kesehatan. Selain itu...