Langsung ke konten utama

PTPN IV Regional 7 Dukung Peremajaan Sawit Rakyat

  MUSIBANYUASIN-- Mendukung Program Strategis Nasional pemerintah melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau replanting,  PTPN IV Regional 7 yang merupakan anak usaha PTPN III (Persero) melakukan penandatanganan off taker dengan petani sawit yang ada di Kabupaten Musibanyuasin, Selasa (22/10/2024), bertempat di PKS Talang Sawit.

Penandatanganan kerjasama ini sebagai bentuk dukungan PTPN IV Regional 7 kepada Lembaga Pekebun serta Petani yang merupakan bagian dari stakeholders, PTPN IV Regional 7 menginisiasi untuk mengenalkan produk Perusahaan Mitra. Hal ini dikatakan Region Head PTPN IV Reg 7 Denny Ramadhan.

Ia berharap dengan penandatanganan MoU ini petani dapat mendapatkan produk dengan harga yang lebih terjangkau.

Menurutnya, untuk mensukseskan program PSR dalam kerangka pendanaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) seluas 60.000 Ha sampai dengan tahun 2026. Dukungan PTPN IV Regional 7 (dahulu PTPN VII) terhadap PSR sudah diwujudkan dengan bukti konkret terealisasinya PSR di eks-plasma PIR-Sus IIA Sungai Niru dan PIR-Sus IIB Sungai Lengi, dimana Peran aktif PTPN IV Regional 7 dalam PSR sebagai mitra offtaker dan pendamping teknis.

"Hadirnya skema pembiayaan BPDPKS dalam PSR merupakan harapan baru bagi Pekebun kelapa sawit secara umum dan secara khusus Pekebun eks Plasma, untuk memperbaiki kesejahteraan Pekebun," papar Denny

Ia juga menghimbau  Pekebun Plasma NES VI Talang Sawit untuk terlibat secara aktif mengikuti program PSR, karena masih banyak potensi untuk diremajakan, berdasarkan data luasan Plasma.



PSR ini merupakan harapan baru pekebun sawit, kami akan terus memberikan yang terbaik kepada pekebun bagi dari segi pelayanan maupun pembayaran. Kalau dulu pembayaran dilakukan H+30, sekarang sudah lebih baik menjadi H+1.

Kepala Divisi Pemungutan Biaya dan Iuran CPO BPDPKS Ahmad Munir mengatakan BPDPKS sudah melaksanakan beberapa program dari tahun 2016 hingga sekarang. Salah satunya melaksanakan peremajaan replanting sawit. Saat ini propinsi yang paling banyak melakukan replanting mengikuti program PSR yakni Sumatera Selatan.

Ia menjelaskan hingga September 2024, pemerintah telah menyalurkan Rp9,66 triliun dengan luas lahan 344.792 hektare (ha) yang diterima 154.866 pekebun. Dan setiap tahunnya pemerintah menyiapkan Rp  3 triliun dana untuk PSR dan baru terserap sekitar Rp 1 Trilun per tahun. Berarti masih ada sekitar Rp 2 Trilun yang masih belum terserap oleh petani sawit.

Untuk itu, kata Ahmad Munir, para petani agar mengajukan melalui kelompok tani, dan PTPN IV Regional 7 agar bisa mendapatkan dana PSR. Sebagai upaya percepatan program PSR, tambah Ahmad Amir pemerintah menetapkan beberapa aturan khusus. Yakni pertama, ketentuan verifikasi dokumen pengajuan PSR menjadi lebih singkat. Poin ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian.

Kedua, ketentuan surat keterangan bebas dari Kawasan Hutan yang diterbitkan KLHK dan surat bebas dari lahan Hak Guna Usaha (HGU) yang diterbitkan oleh Kementerian ATR diganti menjadi surat pernyataan dari pekebun yang menjelaskan bebas dari Kawasan Hutan dan/atau sesuai dengan RTRW, serta bebas dari HGU.

Sementara Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Musi Banyuasin, Erdiansyah mengungkapkan ucapan terima kasih kepada PTPN IV Regional 7 yang telah membantu masyarakat untuk mendapatkan program PSR.

“Alhamdulillah masyarakat Muba Banyusain banyak yang mendapatkan pembiayaan. Program ini sangat membantu terutama dalam segi pembiayaan,” katanya.

Alangkah baiknya dengan kemitraan ini bisa menjadi kerjasama yang baik. Program replanting ini harus didukung, dengan kemitraan ini bisa menjalin kerjasama yang baik dari sisi tanaman maupun ekologi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT RPN Meresmikan Kios Kopyor Bogor yang Terletak di Kebun Percobaan Ciomas

  Bogor, 11 Juli 2024, Telah diresmikan Kios Kopyor Bogor yang berlokasi di Kebun Percobaan Ciomas Jln. Jabaru 2 No. 28, Pasirkuda Kota Bogor Barat yang dikelola oleh PPKS Unit Bogor-PT Riset Perkebunan Nusantara. Acara peresmian ini dihadiri oleh Komisaris Utama PT RPN, Sjukrianto Yulia; Direktur PT RPN, Iman Yani Harahap; SEVP Operation I PT RPN, Tjahjono Herawan; SEVP Operation II PT RPN, Misnawi; Wakil Kepala PPKS, Riza Arief Putranto; Kepala PPKS Unit Bogor, Agus Susanto; Inventor Kelapa Kopyor; Peneliti Senior dan IKBI PT RPN.   Hadir juga sebagai undangan Kepala BPSBP serta Kepala Bidang Pariwisata Kota Bogor.   Acara diawali dengan penampilan angklung dari Anfaya & Sixerhood Group yang membawakan lagu Nasional dan Lagu Daerah, momen tersebut sangat diapresiasi oleh Komisaris Utama PT RPN dalam sambutannya yaitu “Saya sedang membayangkan menikmati segarnya buah kelapa kopyor sembari diiringi merdunya suara angklung seperti tadi” ujar Sjukrianto.   ...

Direktur Operasional PTPN I Kunjungi Unit Kebun Regional 3

  Direktur Operasional PTPN I Bpk. Fauzi Omar didampingi Region Head Regional 3 Bpk. Tri Septiono dan Kepala Divisi Tanaman PTPN I beserta tim meninjau Unit Kebun Regional 3, diantaranya Kebun Merbuh, Kebun Balong, Kebun Getas dan Kebun Kawung (19 s.d 21 Juni 2024). Region Head Regional 3, Bpk. Tri Septiono dalam kesempatannya menyampaikan portofolio Regional 3 salah satunya komoditi karet. “Karet masih mendominasi di kisaran 75 persen dan kita akan menuju di 25.000 hektar total areal karet TM dan TBM, sehingga butuh TTI 1.200 – 1500 Ha per tahunnya.” tuturnya. “Kita dominasi karet, alasannya adalah yang pertama areal topografi kita yang relatif bergelombang, sedangkan untuk areal yang datar sudah ditanami tebu seperti halnya Ngobo dan Getas ini tidak mungkin ditanami tebu, karena disamping topografinya juga karena sangat dekat dengan pemukiman” tambah Bpk. Tri Septiono. Dalam kunjungannya ke Regional 3 Bpk. Fauzi Omar merekomendasikan beberapa langkah strategis untuk meningk...

Rumah Sakit Sri Pamela Group siap Tranformasi Layanan Rawat Inap Sistem KRIS BPJS Kesehatan

  Tebing Tinggi, 29 Juli 2024 — Dalam upaya terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat, Rumah Sakit Sri Pamela Tebing Tinggi dengan bangga mengumumkan penerapan sistem KRIS (Komunikasi, Rujukan, Informasi, dan SPM) BPJS Kesehatan untuk seluruh layanan rawat inap. Sistem ini diharapkan akan membawa perubahan signifikan dalam cara layanan kesehatan dikelola, memberikan pengalaman yang lebih efisien dan efektif bagi pasien dan keluarga mereka. Sistem KRIS BPJS Kesehatan adalah inovasi teknologi yang memungkinkan pengelolaan informasi dan administrasi kesehatan secara digital. Sistem ini mencakup beberapa fitur utama seperti pendaftaran pasien secara elektronik, rujukan antar fasilitas kesehatan yang lebih cepat, serta integrasi informasi medis pasien. Dengan adanya sistem ini, proses-proses administratif yang biasanya memakan waktu dapat diselesaikan dengan lebih efisien, mengurangi waktu tunggu pasien dan meningkatkan responsivitas layanan kesehatan. Selain itu...