Pra Replanting, PTPN IV Regional V Lakukan Baremah Kearifan Lokal Suku Dayak Kalimantan Membersihkan dan Menyucikan Tanah
PTPN IV Regional V dan Dewan
Adat Dayak (DAD) Kecamatan Kembayan menggelar ritual adat Baremah yang
merupakan salah satu tradisi suku Dayak yang masih dipertahankan
kelestariannya, tradisi ini dilakukan menjelang pembukaan lahan maupun
penanaman kembali (replanting) yang bertujuan membersihkan dan
menyucikan tanah agar mendapat berkat serta perlindungan dari Mahakuasa atau
dalam bahasa dayak disebut “Jubata”, dengan harapan replanting berjalan dengan lancar tanpa suatu kendala
apapun hingga pelaksanaan penanaman selesai.
Rangkaian prosesi Baremah
yang dipimpin oleh “Tukang Pomang”, yakni tokoh ritual-spiritual adat
Dayak berlangsung dengan khidmat, dengan mengorbankan hewan berupa satu ekor
ayam dan babi, yang melambangkan masyarakat kalimantan terdiri dari berbagai
suku dan agama. Prosesi ini juga memperlihatkan hubungan harmonis antara
manusia dan alam. Ayam dan babi dipersembahkan kepada roh-roh alam sebagai
tanda penghormatan dan syukur atas keseimbangan serta kelimpahan yang diberikan
oleh alam sekitar.
Acara adat Baremah dihadiri
oleh Group Manager Kalimantan Barat Arry Asnawi, Manager Kebun Kembayan Yustius
Didi, Ketua DAD Kecamatan Kembayan Thomas S.pd., M.Si,
Temenggung Desa Kelompu dan Muspika serta masyarakat sekitar afdeling III Kebun
Kembayan.
Ketua DAD Kecamatan Kembayan
Thomas S.pd., M.Si mengungkapkan, ritual adat Baremah ini diselenggarakan
bertujuan untuk meminta keselamatan dan kelancaran kegiatan Replanting yang
dilakukan oleh PTPN IV Regional V di Afdeling III Kebun Kembayan seluas 183 Ha
pada Kamis (6/6/2024).
"Kami salut dengan apa
yang dilakukan PTPN IV Regional V yang masih melestarikan kearifan lokal
Baremah ini sebelum melakukan pekerjaan replanting” ujar Ketua DAD
Kembayan Thomas S.pd., M.Si.
Group Manager Kalimantan
Barat PTPN IV Regional V Arry Asnawi yang hadir mewakili Regional Management
dalam sambutannya menyampaikan “Baremah ini wujud dari kebudayaan kita dan ada
usur-unsur positif diantaranya sistem religi, sistem ilmu pengetahuan, sistem
kemasyarakatan atau kekerabatan.
Ia menambahkan upacara adat
pada dasarnya merupakan bentuk perilaku masyarakat yang menunjukan kesadaran
terhadap asal usulnya, tambah Arry Asnawi.
Region Head PTPN IV Regional
V Khayamuddin Panjaitan, ditempat terpisah menyampaikan bahwa nilai-nilai
budaya yang luhur pada tradisi baremah harus tetap dipertahankan seiring
berkembangnya zaman, sehingga kearifan lokal tidak hilang dan terus bisa diwariskan
kepada generasi mendatang.
Menurutnya, menjaga tradisi
ini juga berarti memperkaya identitas budaya yang unik. Dengan demikian,
masyarakat dapat tetap terhubung dengan akar budaya mereka, sambil tetap
terbuka terhadap inovasi dan perkembangan modern, ucapnya.
Komentar
Posting Komentar