Langsung ke konten utama

Kunjungan Menteri Pertanian Ke Pabrik Gula Camming PT Sinergi Gula Nusantara

  Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja ke lokasi penanam tebu perdana di area PT Sinergi Gula Nusantara Camming, di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Penanam tebu perdana dilakukan, sekaligus menyalurkan bantuan pada anak yatim dan penghapal Al-Qur'an.




"Tidak cukup menggunakan bibit unggul kalau tidak didukung dengan air yang cukup," kata Mentan saat mengunjungi Pabrik Gula Camming yang ada di Wanuawaru, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Kamis.

Mentan dalam keterangan di Jakarta, mengaku sebagai putra asli daerah Bone yang juga pernah menjadi bagian dari keluarga besar Pabrik Gula Camming, berharap agar pabrik gula itu dapat meningkatkan produktivitasnya.

"Pak Dirut (PG Camming), ini aku titip Pabrik Gula Camming Bone, Takalar. Lakukan yang terbaik di sini," kata Mentan yang pernah menjadi pegawai PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV pada tahun 1997 dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Logistik di PTPN.

Mentan berpesan, Pabrik Gula Camming merupakan PT Sinergi Gula Nusantara yang berada di bawah naungan PT Perkebunan Nusantara  agar meningkatkan produktivitas tebu sebagai bahan baku gula, dengan memperhatikan faktor ketersediaan air terutama di masa kekeringan seperti saat ini.

"Tidak cukup menggunakan bibit unggul kalau tidak didukung dengan air yang cukup. Jangan biarkan air hujan pergi begitu saja. Pak Dirut, coba bangun embung, tampung air sebanyaknya," ucap Mentan.

Lebih lanjut, Mentan mengatakan peningkatan produksi sejumlah pangan strategis termasuk gula menjadi perhatian pemerintah.

"Dicanangkan di 2028 nanti Indonesia akan mencapai swasembada gula konsumsi, sedangkan gula industri pada 2030," kata Mentan.

Mentan mengungkapkan bahwa kebutuhan gula nasional mencapai 9,1 juta ton yang terdiri dari gula konsumsi 3,4 juta ton dan gula industri 5,7 juta ton.

Oleh karena itu, untuk memenuhi target tersebut, Kementerian Pertanian melakukan langkah terutama untuk kondisi eksisting melalui intensifikasi berupa rawat ratoon seluas 206.478 hektare dan bongkar ratoon seluas 298.298 hektare yang dilakukan selama 5 tahun pada lahan tebu rakyat.

Selain itu, dilakukan pula upaya ekstensifikasi berupa penambahan luas areal tebu berdasarkan Perpres 40 tahun 2023 sebesar 700.000 hektare dengan penambahan pabrik gula baru sebanyak 30 unit yang terintegrasi antara kebun dan pabrik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT RPN Meresmikan Kios Kopyor Bogor yang Terletak di Kebun Percobaan Ciomas

  Bogor, 11 Juli 2024, Telah diresmikan Kios Kopyor Bogor yang berlokasi di Kebun Percobaan Ciomas Jln. Jabaru 2 No. 28, Pasirkuda Kota Bogor Barat yang dikelola oleh PPKS Unit Bogor-PT Riset Perkebunan Nusantara. Acara peresmian ini dihadiri oleh Komisaris Utama PT RPN, Sjukrianto Yulia; Direktur PT RPN, Iman Yani Harahap; SEVP Operation I PT RPN, Tjahjono Herawan; SEVP Operation II PT RPN, Misnawi; Wakil Kepala PPKS, Riza Arief Putranto; Kepala PPKS Unit Bogor, Agus Susanto; Inventor Kelapa Kopyor; Peneliti Senior dan IKBI PT RPN.   Hadir juga sebagai undangan Kepala BPSBP serta Kepala Bidang Pariwisata Kota Bogor.   Acara diawali dengan penampilan angklung dari Anfaya & Sixerhood Group yang membawakan lagu Nasional dan Lagu Daerah, momen tersebut sangat diapresiasi oleh Komisaris Utama PT RPN dalam sambutannya yaitu “Saya sedang membayangkan menikmati segarnya buah kelapa kopyor sembari diiringi merdunya suara angklung seperti tadi” ujar Sjukrianto.   ...

Direktur Operasional PTPN I Kunjungi Unit Kebun Regional 3

  Direktur Operasional PTPN I Bpk. Fauzi Omar didampingi Region Head Regional 3 Bpk. Tri Septiono dan Kepala Divisi Tanaman PTPN I beserta tim meninjau Unit Kebun Regional 3, diantaranya Kebun Merbuh, Kebun Balong, Kebun Getas dan Kebun Kawung (19 s.d 21 Juni 2024). Region Head Regional 3, Bpk. Tri Septiono dalam kesempatannya menyampaikan portofolio Regional 3 salah satunya komoditi karet. “Karet masih mendominasi di kisaran 75 persen dan kita akan menuju di 25.000 hektar total areal karet TM dan TBM, sehingga butuh TTI 1.200 – 1500 Ha per tahunnya.” tuturnya. “Kita dominasi karet, alasannya adalah yang pertama areal topografi kita yang relatif bergelombang, sedangkan untuk areal yang datar sudah ditanami tebu seperti halnya Ngobo dan Getas ini tidak mungkin ditanami tebu, karena disamping topografinya juga karena sangat dekat dengan pemukiman” tambah Bpk. Tri Septiono. Dalam kunjungannya ke Regional 3 Bpk. Fauzi Omar merekomendasikan beberapa langkah strategis untuk meningk...

Rumah Sakit Sri Pamela Group siap Tranformasi Layanan Rawat Inap Sistem KRIS BPJS Kesehatan

  Tebing Tinggi, 29 Juli 2024 — Dalam upaya terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat, Rumah Sakit Sri Pamela Tebing Tinggi dengan bangga mengumumkan penerapan sistem KRIS (Komunikasi, Rujukan, Informasi, dan SPM) BPJS Kesehatan untuk seluruh layanan rawat inap. Sistem ini diharapkan akan membawa perubahan signifikan dalam cara layanan kesehatan dikelola, memberikan pengalaman yang lebih efisien dan efektif bagi pasien dan keluarga mereka. Sistem KRIS BPJS Kesehatan adalah inovasi teknologi yang memungkinkan pengelolaan informasi dan administrasi kesehatan secara digital. Sistem ini mencakup beberapa fitur utama seperti pendaftaran pasien secara elektronik, rujukan antar fasilitas kesehatan yang lebih cepat, serta integrasi informasi medis pasien. Dengan adanya sistem ini, proses-proses administratif yang biasanya memakan waktu dapat diselesaikan dengan lebih efisien, mengurangi waktu tunggu pasien dan meningkatkan responsivitas layanan kesehatan. Selain itu...