Regional8;Makassar – Regional
8 PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 8 menjadi tuan rumah dalam
Sosialisasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) pada PT Perkebunan
Nusantara (PTPN) Group yang dilaksanakan di Hotel The Rinra.
Sosialisasi ini dihadiri
sejumlah Kepala Daerah baik dari Sulawesi, Maluku dan Ambon, Papua, dan
sejumlah tamu undangan lainnya.
Direktur
Manajemen Risiko PTPN III, M. Arifin Firdaus; Dirut PTPN I, Teddy Yudirman
Danas hadir secara langsung dalam sosialisasi. Tampak hadir pula Penjabat (PJ)
Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Zudan Arif Fakrulloh dan Plh Direktur Jenderal
Bina Keuangan Daerah Horas Maurits.
Dalam sambutannya, Direktur
Manajemen Risiko PTPN III, M. Arifin Firdaus, menyampaikan bahwa sosialisasi
ini merupakan lanjutan dari sosialisasi yang telah dilakukan di Sumatera bagian
selatan dan utara, serta Jawa Barat dan Tengah.
“Untuk wilayah Sulawesi
mencakup Maluku dan Papua, mohon dukungannya,” kata Arifin Firdaus
Selanjutnya, Teddy mengatakan
Kemendagri menegaskan bahwa PTPN yang kini masuk dalam PSN juga akan menerima
relaksasi pajak.
“Jadi menyosialisasikan
pelaksanaan PSN berdasarkan undang undang, peraturan pelasana, dan peraturan
presiden, kepada pemerintah daerah di lingkup PTPN I,” ujarnya.
“Bahwa kini PTPN sudah menjadi
PSN danakan menerima relaksasi pajak.
Kami harap tarif Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Banguna (BPHTB) bisa
nol persen, yang selama ini berkisar 3 persen,” paparnya.
Selain itu, dijelaskan Teddy,
juga disosialisasikan bahwa PTPN grup telah melakukan aksi korporasi yang juga
merupakan PSN, dengan membentuk Sub Holding PTPN IV PalmCo dan PTPN I
SupportingCo pada 1 Desember 2023 lalu, menyusul pendirian sub Holding SugarCo
di tahun 2021.
Kemudian Prof Zudan dalam
sambutanya mengatakan Pemprov Sulsel menyambut baik digelarnya sosialisasi ini,
mengingat PTPN merupakan bagian yang penting bagi perekonomian Sulawesi
Selatan.
“Kita dukung penuh apa yang
dibutuhkan PTPN sebagai pengelola sawit dan tebu. Saat ini pertumbuhan ekonomi
Sulsel sudah mencapai 4,51 persen di. tahun 2023. Ini juga sesuai dengan arah
kebijakan Pemerintah Provinsi Sulsel,” paparnya.
Adapun sinergi yang terjalin
antara PTPN I Regional 8 dengan Pemerintah Provinsi Sulsel dalam komoditas
sawit dan tebu telah bermitra dengan petani tebu dan petani sawit. Program
Peremajaan Sawit Rakyat di Provinsi Sulsel telah terlaksana sejak tahun 2018.
Pengembangan sawit di Sulsel
dalam bentuk kegiatan Peremajaan Sawit Rakyat dengan sumber pendanaan dari
BPDPKS dilakukan di dua kabupaten, yaitu Luwu Timur dan Luwu Utara.
Berdasarkan data laporan
monitoring progres Peremajaan Sawit Rakyat Provinsi Sulsel, di Kabupaten Luwu
Timur tercatat total luas lahan 3.769,29 Ha dan total luas tanam 3.295,89 Ha.
Sementara di Kabupaten Luwu Utara tercatat total luas lahan 4.109,93 Ha dan
total luas tanam 3.870,44 Ha.
Menurut statistik Data Tetap
2022, tanaman sawit tersebar pada 12 kabupaten di Sulawesi Selatan dengan total
luas tanam 34.677 Ha, yang terdiri dari tanaman belum menghasilkan (13.809 Ha),
tanaman menghasilkan (24.646 Ha), dan tanaman rusak/tidak menghasilkan seluas
1.732 Ha. Dari kondisi ini diperoleh produksi sejumlah 101.073 ton dengan
rata-rata 4.101 kg/ha.
Kemitraan PTPN I Regional 8
dengan petani tebu juga telah terjalin dengan baik. Berdasarkan data tetap
Statistik 2022, komoditas tebu dibudidayakan pada 5 kabupaten di Sulsel, dengan
total luas areal 3.212 Ha, total luas panen 2.037 Ha, dengan produktivitas
1.816 kg/ha. Terkait pengembangan tebu, di wilayah Sulsel, khususnya Kabupaten
Gowa, Takalar, dan Bone, terdapat alokasi bantuan pupuk untuk lahan seluas 350
Ha yang anggarannya bersumber dari APBN.
Sosialisasi Proyek Strategis
Nasional ini diharapkan dapat membantu aparat pemerintah daerah, BPN, dan
jajaran PTPN dalam mengimplementasikan peraturan perundang-undangan terkait PSN
sehingga pemahaman yang lebih mendalam tentang pelaksanaan PSN, mulai dari
landasan hukum, administrasi pengelolaan, hak dan kewajiban, hingga
implementasi di lapangan.
Komentar
Posting Komentar