Langsung ke konten utama

Didukung Oleh BPDP KS dan Direktorat Jenderal Perkebunan, PT RPN Melaksanakan Pelatihan Teknik Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit Kepada Pekebun Kelapa Sawit Kabupaten Aceh Barat

 


Banda Aceh, 31 Mei 2024 – Dalam upaya meningkatkan kapasitas dan keterampilan pekebun dalam hal pemetaan, BPDP KS dan Ditjenbun menyelenggarakan kegiatan pelatihan Teknik pemetaan Lokasi Perkebunan kelapa sawit. Kegiatan ini merupakan salah satu Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang dasar-dasar pemetaan, 2) meningkatkan pengetahuan tentang peralatan pemetaan, 3) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam tracking lahan, pengolahan data, dan penyajian peta, dan 4)  meningkatkan keterampilan dalam pemetaan kebun.

Dalam menyampaikan materi tentang Teknik pemetaan Lokasi Perkebunan kelapa sawit, PT Riset Perkebunan Nusantara - PPKS ditunjuk oleh BPDP KS dan Ditjenbun untuk menyelenggarakan pelatihan tersebut dengan jumlah peserta sebanyak 27 orang yang berasal dari Kabupaten Aceh Barat dan diselenggarakan di Banda Aceh Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pelatihan ini diikuti diselenggarakan selama 5 hari, dimulai sejak tanggal 27 hingga 31 Mei 2024.

Dalam rangkaian acara pembukaan kegiatan ini, perwakilan dari manajemen PT Riset Perkebunan Nusantara Bapak SEVP Operation I PT RPN, Dr. Tjahjono Herawan,  menyambut seluruh peserta pelatihan serta perwakilan dari Direktorat Jenderal Perkebunan, Ibu Eva Lizarmi yang dalam hal ini mewakili Direktur Perlindungan Perkebunan, Bapak Muklis SP, selaku Kabid Penyuluhan dan Pengembangan SDM Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh, dan Bapak Mulyadi, M.Si selaku Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat.

Kegiatan pelatihan ini dibuka oleh Bapak Muklis SP, selaku Kabid Penyuluhan dan Pengembangan SDM Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh, dan disaksikan oleh, perwakilan dari Direktorat Jenderal Perkebunan Ibu Eva Lizarmi, manajemen PT Riset Perkebunan Nusantara, Bapak Dr, Tjahjono Herawan selaku SEVP Operation I PT  RPN, Bapak Muklis SP, selaku Kabid Penyuluhan dan Pengembangan SDM Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh, dan Bapak Mulyadi, M.Si selaku Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat.

Dr. Tjahjono Herawan selaku SEVP Operation I dari PT Riset Perkebunan Nusantara menambahkan, " PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) melalui Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) telah memainkan peran yang penting dalam mengembangkan sumber daya manusia di sektor perkebunan kelapa sawit. PPKS telah berdedikasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kapasitas para pekebun dalam sistem usaha ini. ".

Salah satu peserta pelatihan, Bapak Yusra, menyampaikan kesannya terhadap penyelenggaraan pelatihan ini. "Saya sangat berterima kasih kepada BPDP KS dan Ditjenbun atas kesempatan mengikuti pelatihan ini. Materi yang disampaikan oleh tim dari PT RPN  sangat informatif dan relevan dengan kebutuhan kami sebagai pekebun dalam hal pemetaan. Metode pengajaran yang inovatif, sangat membantu kami memahami dan mengaplikasikan Teknik dalam melakukan pemetaan Perkebunan kelapa sawit . " ungkap Bapak Yusra.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT RPN Meresmikan Kios Kopyor Bogor yang Terletak di Kebun Percobaan Ciomas

  Bogor, 11 Juli 2024, Telah diresmikan Kios Kopyor Bogor yang berlokasi di Kebun Percobaan Ciomas Jln. Jabaru 2 No. 28, Pasirkuda Kota Bogor Barat yang dikelola oleh PPKS Unit Bogor-PT Riset Perkebunan Nusantara. Acara peresmian ini dihadiri oleh Komisaris Utama PT RPN, Sjukrianto Yulia; Direktur PT RPN, Iman Yani Harahap; SEVP Operation I PT RPN, Tjahjono Herawan; SEVP Operation II PT RPN, Misnawi; Wakil Kepala PPKS, Riza Arief Putranto; Kepala PPKS Unit Bogor, Agus Susanto; Inventor Kelapa Kopyor; Peneliti Senior dan IKBI PT RPN.   Hadir juga sebagai undangan Kepala BPSBP serta Kepala Bidang Pariwisata Kota Bogor.   Acara diawali dengan penampilan angklung dari Anfaya & Sixerhood Group yang membawakan lagu Nasional dan Lagu Daerah, momen tersebut sangat diapresiasi oleh Komisaris Utama PT RPN dalam sambutannya yaitu “Saya sedang membayangkan menikmati segarnya buah kelapa kopyor sembari diiringi merdunya suara angklung seperti tadi” ujar Sjukrianto.   ...

Direktur Operasional PTPN I Kunjungi Unit Kebun Regional 3

  Direktur Operasional PTPN I Bpk. Fauzi Omar didampingi Region Head Regional 3 Bpk. Tri Septiono dan Kepala Divisi Tanaman PTPN I beserta tim meninjau Unit Kebun Regional 3, diantaranya Kebun Merbuh, Kebun Balong, Kebun Getas dan Kebun Kawung (19 s.d 21 Juni 2024). Region Head Regional 3, Bpk. Tri Septiono dalam kesempatannya menyampaikan portofolio Regional 3 salah satunya komoditi karet. “Karet masih mendominasi di kisaran 75 persen dan kita akan menuju di 25.000 hektar total areal karet TM dan TBM, sehingga butuh TTI 1.200 – 1500 Ha per tahunnya.” tuturnya. “Kita dominasi karet, alasannya adalah yang pertama areal topografi kita yang relatif bergelombang, sedangkan untuk areal yang datar sudah ditanami tebu seperti halnya Ngobo dan Getas ini tidak mungkin ditanami tebu, karena disamping topografinya juga karena sangat dekat dengan pemukiman” tambah Bpk. Tri Septiono. Dalam kunjungannya ke Regional 3 Bpk. Fauzi Omar merekomendasikan beberapa langkah strategis untuk meningk...

Rumah Sakit Sri Pamela Group siap Tranformasi Layanan Rawat Inap Sistem KRIS BPJS Kesehatan

  Tebing Tinggi, 29 Juli 2024 — Dalam upaya terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat, Rumah Sakit Sri Pamela Tebing Tinggi dengan bangga mengumumkan penerapan sistem KRIS (Komunikasi, Rujukan, Informasi, dan SPM) BPJS Kesehatan untuk seluruh layanan rawat inap. Sistem ini diharapkan akan membawa perubahan signifikan dalam cara layanan kesehatan dikelola, memberikan pengalaman yang lebih efisien dan efektif bagi pasien dan keluarga mereka. Sistem KRIS BPJS Kesehatan adalah inovasi teknologi yang memungkinkan pengelolaan informasi dan administrasi kesehatan secara digital. Sistem ini mencakup beberapa fitur utama seperti pendaftaran pasien secara elektronik, rujukan antar fasilitas kesehatan yang lebih cepat, serta integrasi informasi medis pasien. Dengan adanya sistem ini, proses-proses administratif yang biasanya memakan waktu dapat diselesaikan dengan lebih efisien, mengurangi waktu tunggu pasien dan meningkatkan responsivitas layanan kesehatan. Selain itu...