Langsung ke konten utama

SGN PG Sragi, Benteng Terakhir Pabrik Gula di Pantura Jawa Tengah: Fokus Bangun Kemitraan Petani Jaga Pasokan BBT


PEKALONGAN (22 Maret 2024) - Pabrik Gula Sragi, unit pabrik gula PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan PTPN III Persero Holding Perkebunan yang memiliki komoditas gula menjadi benteng terakhir pabrik gula di Wilayah Pantura Jawa Tengah bagian barat karena saat ini PG Sragi menjadi satu-satunya PG milik PTPN Group yang masih beroperasi di wilayah ini. Hal ini disampaikan Sri Pratomo General Manager PG Sragi Jumat (22/03) dalam acara Safari Ramadan di PG Sragi Pekalongan.

"PG Sragi menjadi benteng terakhir di pantura Jawa Tengah, beberapa pabrik gula PTPN Group telah dinonaktifkan. Hal ini dampak dari kondisi land bearing capasity yang tidak mendukung sehingga pasokan bahan baku (BBT) semakin lama semakin berkurang", ungkap Sri Pratomo.

Menurut Sri Pratomo Idealnya PG Sragi dengan kapasitas giling 3.000 TCD (ton cane per day) itu menggiling tebu sejumlah 400.000 ton atau dengan ketersediaan lahan kurang lebih seluas 5.500 Ha dengan radius kebun maksimal 60 km dari pabrik gula. Menjadi tantangan tersendiri bagi pihaknya untuk menjaga performa kinerja pabrik optimal. Saat ini pasokan BBT berasal dari mitra PTR (Petani Tebu Rakyat) , lahan tebu milik Regional 3 PTPN 1 dan agroforestri Perhutani sedangkan lahan tebu sendiri baru akan dikembangkan untuk tebu giling 2025.

"Dengan adanya Reorganisasi PTPN Group yang melahirkan PT Sinergi Gula Nusantara sebagai pemegang amanah untuk mengelola pabrik gula dan terbitnya Perpres No. 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol juga telah memberi ruang kesempatan baru bagi kami untuk bangkit dan berbenah. Kami menyadari ruang kesempatan itu tidak luas dan tidak datang dua kali, maka dari itu dalam satu dua tahun ini, kami harus mampu menunjukan progress yang positif atau lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya sehingga kembali bisa menumbuhkan minat para mitra, utamanya petani untuk kembali menanam tebu", jelasnya lebih lanjut

Secara historis Jawa Tengah memiliki potensi yang cukup besar untuk komoditas tebu, hal ini didukung fakta sejarah keberadaan pabrik gula yang banyak di Jawa Tengah di masa lalu 

"Fokus kami kedepan PG Sragi membangun basis kemitraan dengan Petani sehingga ada kepastian pasok BBT", ujar Sri Pratomo.

Pihaknya akan menyewa lahan dari masyarakat, sehingga pada tahun selanjutnya masyarakat dapat meneruskan menggarap sendiri lahan tebu tersebut. Harapannya luasan lahan dan jumlah petani tebu bertambah. Sedangkan untuk membantu kebutuhan saprodi (sarana produksi pertanian) petani, PG Sragi bekerjasama dengan PT Petrokimia Gresik melalui program MAKMUR untuk pemenuhannya. Sedangkan terkait pendanaan, pihaknya menghubungkan petani dengan perbankan.

"Salah satu strategi SGN yakni menerapkan pola regional, sehingga saling bahu membahu terutama dalam pemenuhan kapasitas bahan baku tebu. PG Sragi masuk dalam regional Jawa Tengah yang terdiri dari 8 pabrik gula yang saling bersinergi", jelas Aris Toharisman Direktur PT Sinergi Gula Nusantara.

Aris Toharisman melanjutkan, upaya untuk mewujudkan swasembada gula nasional melibatkan berbagai pihak termasuk petani tebu dan akan tentunya berdampak terhadap tingkat kesejahteraan petani tebu.

Kedelapan pabrik gula tersebut meliputi PG Sragi, PG Rendeng, PG Mojo, PG Soedhono, PG Poerwodadie, PG Redjosarie, PG Pagottan, dan PG Lestari.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Utama PTPN III Persero Holding Perkebunan Mohammad Abdul Ghani beserta jajaran, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara, Aris Toharisman beserta jajaran, Region Head PTPN 1 Regional 3, Tri Septiono beserta jajaran,  Seluruh GM Pabrik Gula Regional Jateng, mitra Petani Tebu Rakyat dan KaryawanPabrik Gula Sragi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT RPN Meresmikan Kios Kopyor Bogor yang Terletak di Kebun Percobaan Ciomas

  Bogor, 11 Juli 2024, Telah diresmikan Kios Kopyor Bogor yang berlokasi di Kebun Percobaan Ciomas Jln. Jabaru 2 No. 28, Pasirkuda Kota Bogor Barat yang dikelola oleh PPKS Unit Bogor-PT Riset Perkebunan Nusantara. Acara peresmian ini dihadiri oleh Komisaris Utama PT RPN, Sjukrianto Yulia; Direktur PT RPN, Iman Yani Harahap; SEVP Operation I PT RPN, Tjahjono Herawan; SEVP Operation II PT RPN, Misnawi; Wakil Kepala PPKS, Riza Arief Putranto; Kepala PPKS Unit Bogor, Agus Susanto; Inventor Kelapa Kopyor; Peneliti Senior dan IKBI PT RPN.   Hadir juga sebagai undangan Kepala BPSBP serta Kepala Bidang Pariwisata Kota Bogor.   Acara diawali dengan penampilan angklung dari Anfaya & Sixerhood Group yang membawakan lagu Nasional dan Lagu Daerah, momen tersebut sangat diapresiasi oleh Komisaris Utama PT RPN dalam sambutannya yaitu “Saya sedang membayangkan menikmati segarnya buah kelapa kopyor sembari diiringi merdunya suara angklung seperti tadi” ujar Sjukrianto.   ...

Direktur Operasional PTPN I Kunjungi Unit Kebun Regional 3

  Direktur Operasional PTPN I Bpk. Fauzi Omar didampingi Region Head Regional 3 Bpk. Tri Septiono dan Kepala Divisi Tanaman PTPN I beserta tim meninjau Unit Kebun Regional 3, diantaranya Kebun Merbuh, Kebun Balong, Kebun Getas dan Kebun Kawung (19 s.d 21 Juni 2024). Region Head Regional 3, Bpk. Tri Septiono dalam kesempatannya menyampaikan portofolio Regional 3 salah satunya komoditi karet. “Karet masih mendominasi di kisaran 75 persen dan kita akan menuju di 25.000 hektar total areal karet TM dan TBM, sehingga butuh TTI 1.200 – 1500 Ha per tahunnya.” tuturnya. “Kita dominasi karet, alasannya adalah yang pertama areal topografi kita yang relatif bergelombang, sedangkan untuk areal yang datar sudah ditanami tebu seperti halnya Ngobo dan Getas ini tidak mungkin ditanami tebu, karena disamping topografinya juga karena sangat dekat dengan pemukiman” tambah Bpk. Tri Septiono. Dalam kunjungannya ke Regional 3 Bpk. Fauzi Omar merekomendasikan beberapa langkah strategis untuk meningk...

Rumah Sakit Sri Pamela Group siap Tranformasi Layanan Rawat Inap Sistem KRIS BPJS Kesehatan

  Tebing Tinggi, 29 Juli 2024 — Dalam upaya terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat, Rumah Sakit Sri Pamela Tebing Tinggi dengan bangga mengumumkan penerapan sistem KRIS (Komunikasi, Rujukan, Informasi, dan SPM) BPJS Kesehatan untuk seluruh layanan rawat inap. Sistem ini diharapkan akan membawa perubahan signifikan dalam cara layanan kesehatan dikelola, memberikan pengalaman yang lebih efisien dan efektif bagi pasien dan keluarga mereka. Sistem KRIS BPJS Kesehatan adalah inovasi teknologi yang memungkinkan pengelolaan informasi dan administrasi kesehatan secara digital. Sistem ini mencakup beberapa fitur utama seperti pendaftaran pasien secara elektronik, rujukan antar fasilitas kesehatan yang lebih cepat, serta integrasi informasi medis pasien. Dengan adanya sistem ini, proses-proses administratif yang biasanya memakan waktu dapat diselesaikan dengan lebih efisien, mengurangi waktu tunggu pasien dan meningkatkan responsivitas layanan kesehatan. Selain itu...