Usai Dibentuk, PalmCo Gandeng ASPEKPIR Kebut Program PSR di Kalimantan Aspekpir Siap Dukung PalmCo Akselerasi PSR di Borneo
Jakarta – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Inti
Rakyat (Aspekpir) menyatakan siap mendukung program Sub Holding PalmCo,
perusahaan perkebunan milik negara yang berada di bawah naungan Holding
Perkebunan Nusantara Group akan komitmennya dalam mengakselerasi peremajaan
sawit rakyat (PSR) di Kalimantan Barat.
Dukungan tersebut disampaikan Ketua
Aspekpir Kalimantan Barat YS Marjitan kepada Direktur Utama PT Perkebunan
Nusantara IV yang baru saja menjadi subholding PalmCo Jatmiko Santosa saat
pertemuan kedua pihak di Region Office Regional V PTPN IV, Kota Pontianak,
Kalimantan Barat, belum lama ini.
Aspekpir menyatakan keberadaan PalmCo memberikan harapan bagi petani sawit di Kalimantan Barat.
"Kehadiran PalmCo dan Pak Jatmiko
Santosa memberikan harapan untuk mengatasi ketidakberdayaan petani sawit di
Kalimantan Barat selama ini," kata Marjitan.
Untuk itu, ia dan Aspekpir Kalimantan
Barat menyatakan siap untuk bekerjasama dengan PalmCo dalam upaya memperkuat
petani sawit melalui peremajaan sawit renta.
"Pada akhirnya kami yakin program
ini menjadi jawaban ketimpangan produktivitas petani dan perusahaan dan secara
tidak langsung akan membantu meningkatkan ekonomi serta kesejahteraan
petani," urainya.
Kementerian BUMN dan Holding Perkebunan
Nusantara III (Persero) resmi membentuk Sub Holding PalmCo melalui penggabungan
PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, VI dan XIII ke dalam PTPN IV sebagai entitas
bertahan dan pemisahan tidak murni aset dan liabilitas PTPN III (Persero) ke
dalam PTPN IV.
Pasca proses merger, Jatmiko Santosa
ditetapkan sebagai Direktur Utama PalmCo. Sosok yang empat tahun memimpin dan
berhasil mengubah PTPN V melalui beragam program transformasi tersebut sukses
mengakselerasi PSR di Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau.
Hingga kini, PTPN V atau yang kini
dikenal sebagai Regional III PTPN IV menjadi perusahaan milik negara dengan
program PSR terluas di seluruh Holding Perkebunan Nusantara.
Dalam pertemuan tersebut, Jatmiko
membawa serta empat program unggulan yang berhasil ia terapkan dalam
mengaselerasi PSR. Pertama adalah kemitraan dengan pola manajemen tunggal atau
single management. Pola tersebut menjadi kunci sukses program PSR yang dilaksanakan
di Riau di berbagai kabupaten Provinsi Riau.
Pola manajamen tunggal atau single
management mengusung standar tinggi perusahaan, mulai dari penumbangan sawit
renta, pemanfaatan bibit sawit unggul bersertifikat, proses penananman,
pemupukan, hingga pemeliharaan untuk diterapkan di areal peremajaan sawit
masyarakat.
Dengan begitu, masyarakat akan memiliki
perkebunan sawit dengan produktivitas tinggi dan memangkas ketimpangan
produktivitas petani dan perusahaan seperti yang selama ini jamak terjadi.
Pendekatan tersebut kian lengkap dengan
pola off taker atau pendampingan perusahaan kepada petani selama proses
peremajaan sawit berlangsung. Salah satu wujud pola tersebut adalah skema cash
for works untuk para petani mitra sehingga para petani tetap mendapatkan
penghasilan selama peremajaan berlangsung.
"Selanjutnya, kami dari PalmCo juga menawarkan program penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat. Tidak dipugkiri begitu banyak bibit sawit ilegitim yang menghantui para petani dalam melaksanakan PSR. Padahal bibit sawit memiliki peran penting untuk 25-30 tahun mendatang," ujarnya.
Selain itu, Jatmiko juga menyatakan
PalmCo siap memberikan pelatihan kepada para petani. Pelatihan tersebut
diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan skills dan pengetahuan petani
dalam mewujudkan perkebunan berkelanjutan.
"Saya sangat bersyukur kehadiran
PTPN IV PalmCo diterima dengan baik oleh rekan-rekan Aspekpir di Kalbar. Insya
Allah secara bertahap kami akan terus memperkuat petani sawit di Kalimantan
dengan program yang kami miliki, ini menjadi harapan baru bagi kami
petani" urainya.
Untuk tahap awal ini, ia memprioritaskan
penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat dan pelatihan untuk para petani
untuk segera disinergikan bersama Aspekpir. "Salah satu fokus utama PalmCo
adalah PSR. Insya Allah akan segera kami wujudkan bersama dengan teman-teman
Aspekpir di Kalimantan," demikian Jatmiko.
Komentar
Posting Komentar