Langsung ke konten utama

Dukung Program Budidaya Pisang, PTPN XIV Jalin Kerjasama Dengan Pemda Provinsi Sulsel dan PT CIpta Agri Pratama

 

Makassar – Anak Perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) yaitu PT Perkebunan Nusantara XIV (PTPN XIV) menghadiri kegiatan Temu Koordinasi Gerakan Pengembangan Budidaya Pisang yang dirangkaikan dengan Penandatanganan Kesepakatan Bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) dan PT Perkebunan Nusantara XIV (PTPN XIV) Tentang Kerjasama Pengembangan Budidaya Tanaman Pisang, di Gedung Olahraga (GOR) Sudiang, kota Makassar, Kamis (09/11/2023).

Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara PTPN XIV dan PT Cipta Agri Pratama (PT CAP) tentang Kerjasama Budidaya Pisang Cavendish.

Dalam kesempatan ini, Tio Handoko, Direktur PTPN XIV didampingi beberapa Kepala Bagian PTPN XIV hadir dalam kegiatan mewakili PTPN XIV, PJ Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin mewakili Pemprov Sulsel, dan Rio Erlangga, selaku Direktur PT CAP.

"Kami sangat antusias dan optimis setelah melakukan tandatangan MoU kerjasama budidaya pisang ini. Kerjasama ini bukan hanya sekedar perjanjian bisnis, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk memajukan industri pertanian kita” ucap Tio, sewaktu ditemui di sela-sela kegiatan.

“Harapan kami, kolaborasi ini akan membuka pintu bagi inovasi dan pengembangan baru dalam budidaya pisang. Kami berharap dapat memberikan kualitas hasil panen terbaik, memperkenalkan metode yang lebih efisien, dan pada akhirnya, memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak yang terlibat” tambahnya.

Pertemuan tersebut juga menjadi sarana edukasi untuk para penyuluh pertanian di Sulsel, utamanya dalam hal menanam, merawat dan mengembangkan tanaman pisang. Sebanyak 1.868 orang peserta dari penyuluh pertanian 1.353 orang, penyuluh kehutanan 250 orang, THL perkebunan 30 orang, pengawas benih tanaman (PBT) 17 orang, petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) 125 orang dan mahasiswa Polbangtan 40 orang.

Selain penandatanganan MoU antara PTPN XIV dengan Provinsi Sulsel, dan PTPN XIV dengan PT CAP, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengkoordinasikan pelaksanaan Gerakan Pengembangan Budidaya Pisang dengan Petugas Lapangan dan stakeholder terkait, sosialisasi potensi dan prospek pengembangan komoditas pisang dalam menjaga ketahanan pangan, mengenalkan budidaya pisang melalui kultur jaringan dan bonggol.

Sebelum masuk kedalam GOR, Tio menyempatkan untuk singgah ke stand pameran yang terdapat beberapa display berbagai pisang dari Sulsel, produk olahan pisang, serta dinas terkait.

Pada stand Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-BUN) Provinsi Sulsel. Di stand tersebut dijelaskan terkait percepatan pembibitan dengan cara konvensional misalnya metode bit, dan metode split.

"Kami juga menjelaskan tadi, yang sudah berbuah kita tinggal ambil bakal tunas yang ada dibonggol, metode cungkil mata tunas," kata Pimpinan Laboratorium Kultur Jaringan TPHBUN Sulsel, Mansyur.

Selama kegiatan berlangsung, setelah dilakukan penandatanganan MoU oleh masing-masing pihak, juga dirangkaikan dengan seminar singkat, dengan beberapa narasumber yang membawakan masing-masing materi dengan tema berbeda-beda.

Materi dan narasumber pada kegiatan ini, yakni, keynote speaker Penjabat Gubernur dengan materi " Kebijakan dan strategi pengembangan budidaya pisang di Sulsel"; akademisi Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Agr.Sc. Ir. Baharuddin Patandjengi, dengan judul Pengembangan Budidaya Pisang Sesuai Standar Penerapan Good Agriculture Practices (GAP); Direktur PT Cipta Agri Pratama Bogor, Rio Erlangga dengan judul Prospek Pengembangan Pisang sebagai Komoditi Ekspor; Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Causa Imam Karana dengan Pengendalian Inflasi Mendukung Ketahanan Pangan; serta Kepala OJK Regional VI, Darwisman dengan judul Akses KUR untuk Pengembangan Usaha Tani Pisang.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT RPN Meresmikan Kios Kopyor Bogor yang Terletak di Kebun Percobaan Ciomas

  Bogor, 11 Juli 2024, Telah diresmikan Kios Kopyor Bogor yang berlokasi di Kebun Percobaan Ciomas Jln. Jabaru 2 No. 28, Pasirkuda Kota Bogor Barat yang dikelola oleh PPKS Unit Bogor-PT Riset Perkebunan Nusantara. Acara peresmian ini dihadiri oleh Komisaris Utama PT RPN, Sjukrianto Yulia; Direktur PT RPN, Iman Yani Harahap; SEVP Operation I PT RPN, Tjahjono Herawan; SEVP Operation II PT RPN, Misnawi; Wakil Kepala PPKS, Riza Arief Putranto; Kepala PPKS Unit Bogor, Agus Susanto; Inventor Kelapa Kopyor; Peneliti Senior dan IKBI PT RPN.   Hadir juga sebagai undangan Kepala BPSBP serta Kepala Bidang Pariwisata Kota Bogor.   Acara diawali dengan penampilan angklung dari Anfaya & Sixerhood Group yang membawakan lagu Nasional dan Lagu Daerah, momen tersebut sangat diapresiasi oleh Komisaris Utama PT RPN dalam sambutannya yaitu “Saya sedang membayangkan menikmati segarnya buah kelapa kopyor sembari diiringi merdunya suara angklung seperti tadi” ujar Sjukrianto.   ...

Direktur Operasional PTPN I Kunjungi Unit Kebun Regional 3

  Direktur Operasional PTPN I Bpk. Fauzi Omar didampingi Region Head Regional 3 Bpk. Tri Septiono dan Kepala Divisi Tanaman PTPN I beserta tim meninjau Unit Kebun Regional 3, diantaranya Kebun Merbuh, Kebun Balong, Kebun Getas dan Kebun Kawung (19 s.d 21 Juni 2024). Region Head Regional 3, Bpk. Tri Septiono dalam kesempatannya menyampaikan portofolio Regional 3 salah satunya komoditi karet. “Karet masih mendominasi di kisaran 75 persen dan kita akan menuju di 25.000 hektar total areal karet TM dan TBM, sehingga butuh TTI 1.200 – 1500 Ha per tahunnya.” tuturnya. “Kita dominasi karet, alasannya adalah yang pertama areal topografi kita yang relatif bergelombang, sedangkan untuk areal yang datar sudah ditanami tebu seperti halnya Ngobo dan Getas ini tidak mungkin ditanami tebu, karena disamping topografinya juga karena sangat dekat dengan pemukiman” tambah Bpk. Tri Septiono. Dalam kunjungannya ke Regional 3 Bpk. Fauzi Omar merekomendasikan beberapa langkah strategis untuk meningk...

Rumah Sakit Sri Pamela Group siap Tranformasi Layanan Rawat Inap Sistem KRIS BPJS Kesehatan

  Tebing Tinggi, 29 Juli 2024 — Dalam upaya terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat, Rumah Sakit Sri Pamela Tebing Tinggi dengan bangga mengumumkan penerapan sistem KRIS (Komunikasi, Rujukan, Informasi, dan SPM) BPJS Kesehatan untuk seluruh layanan rawat inap. Sistem ini diharapkan akan membawa perubahan signifikan dalam cara layanan kesehatan dikelola, memberikan pengalaman yang lebih efisien dan efektif bagi pasien dan keluarga mereka. Sistem KRIS BPJS Kesehatan adalah inovasi teknologi yang memungkinkan pengelolaan informasi dan administrasi kesehatan secara digital. Sistem ini mencakup beberapa fitur utama seperti pendaftaran pasien secara elektronik, rujukan antar fasilitas kesehatan yang lebih cepat, serta integrasi informasi medis pasien. Dengan adanya sistem ini, proses-proses administratif yang biasanya memakan waktu dapat diselesaikan dengan lebih efisien, mengurangi waktu tunggu pasien dan meningkatkan responsivitas layanan kesehatan. Selain itu...